Minggu, 27 Januari 2013

JARINGAN WIRELESS DENGAN BLUETOOTH


JARINGAN WIRELESS DENGAN BLUETOOTH
I.        Pengertian
Zaman sekarang kebutuhan manusia akan teknologi salah satunya  dalam akses data sangat tinggi, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal.
Banyak cara untuk mengkoneksikan peralatan seperti komputer, handphone, printer dan sebagainya yaitu dengan media kabel (wire) dan tanpa kabel (wireless). Salah satu media wireless yang cukup terkenal adalah tehnologi Bluetooth. Kecepatan transfer data Bluetooth berasarkan versi nya adalah sebagai berikut : v1.0 = 1Mbps, v2.0 = 3 Mbps, v3.0 = 24 Mbps dan versi 4 adalah penyempurnaan dati versi sebelumnya yaitu lebih hemat energi dan jangkauan yang lebih luas.

II.      Landasan Teori
  • Bluetooth
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan  kompatibel, seperti PC , Printer ,telepon dan device lain untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Bluetooth berupa card yang menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari card untuk Wireless Local Area Network (WLAN).
  •  LAN
LAN nirkabel  adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.

III.    Sistem Operasi
Sistem operasi yang umum digunakan dalam jaringan wireless ini yaitu :
  • Microsoft windows 98, XP, 7
  • Linux 
IV.    Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras (Hardware) yang dibutuhkan untuk membuat suatu jaringan wireless ini yaitu :
  •  Beberapa unit computer
  • Bluetooth Dongle
  • Usb Modem (digunakan untuk akses internet)
V.      Aplikasi
Untuk dapat membuat jaringan wireless dengan Bluetoot, terdapat beberapa proses untuk menghubungkan perangkat satu dengan lainnya yaitu :
  •  Instalasi
Proses ini dilakukan apabila sebuah perangkat tidak dilengkapi dengan bluetooth didalamnya. Perangkat bluetooth baru bisa digunakan apabila diinstal terlebih dahulu. Proses instalasi beserta langkah-langkahnya dapat diketahui pada saat penginstalan
  •  Mencari sinyal
Ketika bluetooth sudah terinstal dan diaktifkan, perangkat tersebut akan langsung mencari sinyal. Sinyal yang terdeteksi adalah sinyal denagn jarak yang masih terjangkau olehnya
  • Menentukan service
Layanan ini dapat menentukan kebutuhan apa saja yang akan digunakan semisal pengiriman dan penerimaan data saja atau yang lainnya
  •  Menghubungkan device
Dalam hal ini akan dilakukan ferifikasi antara device yang akan saling mengakses.
Setelah menentukan pairing device, password digunakan untuk keamanan.
  • Penggunaan service
Setelah proses penghubung akses berhasil, penggunaan layanan siap dijalankan.

Berikut cara membuat jaringan dengan bluetooth :
  • Menyiapkan 2 buah bluetooth(kalo hanya ingin membuat jaringan dengan 2 komputer) beserta drivernya dan USB modem untuk computer yang menjadi spot akses internet.
  • Memasang USB modem untuk mengktifkan internet pada satu computer. 
  •  Memasang bluetooth di USB computer lalu menginstall bluetooth seperti biasa. 
  • Setelah sukses menginstall bluetooth, kemudian Pairing (menghubungkan) antara 1 computer dengan computer lain dengan cara klik kanan icon bluetooth pilih quick connect-network acces-other device-klik nama computer yang aktif. Untuk pertama kali pairing biasanya akan diminta memasukkan code tertentu. Kode tersebut dapat diisi dengan sembarang code tetapi  harus sama antara satu komputer dengan komputer lainnya. 
  •  Jika sukses maka akan keluar tulisan "created network with..." 
  •  Untuk sharing internet  harus dilakukan settingan terlebih dahulu, dengan cara memilih control panel-network connection-Koneksi yang pakai. Kemudian klik kanan untuk memilih properties-advanced-internet connection sharing.  Mengaktifkan pilihan "allow other network users to connect through this computer internet's connection", kemudian  di kotak home network connection memiih "bluetooth network".
VI.    Kesimpulan
  •  Bluetooth  menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar. 
  •  Bluetooth dapat digunakan untuk personal area networks atau PAN tanpa kabel degan jarak transmisinya  sekitar 30 kaki atau 10 meter. 
  •  Bluetooth dapat digunakan sebagai perantara modem

Rabu, 16 Januari 2013

JARINGAN SARAF TIRUAN (JST)

JARINGAN SARAF TIRUAN (JST)

PENGERTIAN

Jaringan saraf tiruan (JST) adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia. Secara sederhana, JST adalah sebuah alat pemodelan data statistik non-linier. JST dapat digunakan untuk memodelkan hubungan yang kompleks antara input dan output untuk menemukan pola-pola pada data.
 
Gambar Arsitektur Sistem Jaringan Saraf

STRUKTUR DASAR JARINGAN SARAF TIRUAN

  • NEURON
  1. Fungsi Aktivasi yang mengatur output dari setiap neuron.
  2. Mempunyai jalur / sinapsis yang berhubungan satu dengan yang lain dimana setiap hubungan memiliki weight / bobot.
  3. Suatu fungsi tertentu untuk perhitungan nilai input (fungsi aktivasi).
  • ARSITEKTUR JARINGAN
  1. Single Layer Network
    Model ini adalah teknik matematis yang paling sederhana. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts.

    Gambar  Single Layer Network 
    dalam jaringan ini, beberpa neuron(x) berhubungan langsung dengan layer output (y). Masing-masing input terhubung dengan bobot (w) dan menghasilkan output yang berbeda tergantung dari input yang ada. Selama proses learning, bobot-bobot akan dimodifikasi berdasarkan aturan tertentu guna menghasilkan keakuratan yang tepat. Model ini sangat cocok untuk teknik pengenalan pola dilihat dari tingkat kesederhanaannya.
  2. Multi Layer Network
    Jaringan ini merupakan pengembangan dari single layer network. Pada Model ini, jaringan mempunyai layer tambahan atau yang sering disebut dengan hidden layer. Keunggulan model ini adalah kemampuannya yang lebih untuk menghasilkan output yang lebih akurat dari model pertama. Tentunya dengan penambahan jumlah layer, teknik matematisnya pun akan semakin kompleks.
    Gambar. Multi Layer Network
  3. Recurrent Networks
    Arsitektur ini mempunyai alur untuk mengembalikan nilai output untuk memberikan sinyal ke layer input (feedback loop). Model ini setidakny harus memiliki minimal satu feedback loop. Recurrent Networks bisa ditingkatkan akurasinya dengan menambahkan hidden layer.
  4. Competitive Layer Network
    Arsitektur jaringan ini mempunyai bentuk yang unik, dimana semua neuron saling terhubung satu dengan yang lain.


Gambar. Competitive Layer Network
CONTOH APLIKASI JARNGAN SARAF TIRUAN
  • IDENTIFIKASI SIDIK JARI
Sidik jari merupakan salah satu sarana pengidentifikasian seseorang karena setiap orang memiliki sidik jari yang unik. Dalam bidang penyelidikan kriminal, pengidentifikasian sidik jari umumnya menggunakan cara manual. Contoh berikut adalah pengidentifikasian sidik jari menggunakan metode penggabungan dua arsitektur JST, yakni Jaringan Widrow-Hoff (JWH) Jaringan Propagasi Balik (JPB).

Gambar  Diagram biok proses idenLifikasi sidikjari dengan JST

Langkah dalam proses identifikasi sebagai berikut :
  1. Citra sidik jari yang diambil secara manual menggunakan tinta yang dicapkan pada kertas dengan posisi tegak lurus. Kita meletakkan citra sidik jari pada scanner. Kemudian, kita menyimpan hasil scanning dalarn bentuk file *.bmp. Agar dapat menjadi masukan bagi JST, kita perlu mengolah citra hasil scanning menjadi citra biner dengan proses binerisasi.
  2. Hasil citra dari scanner memiliki nilai minimum dan maksimum derajat keabuan berbeda-beda. Untuk membentuk citra hitaan putih, kita melakukan pembagian derajat keabuan dengan ketentuan 1/3 nilai derajat keabuan menjadi putih (nilai 1) dan 2/3 nilai derajat keabuan menjadi hitam (nilai 0). Kita menggunakan nilai maksimum dan minimum derajat keabuan untuk menghitung nilai batas derajat keabuan dengan persamaan: ketentuan 1/3 nilai derajat keabuan menjadi putih (nilai 1) dan 2/3 nilai derajat keabuan menjadi hitam (nilai 0). Kita menggunakan nilai maksimum dan minimum derajat keabuan untuk menghitung nilai batas derajat keabuan dengan persamaan:
  3. Citra yang dihasilkan melalui proses binerisasi masih perlu disempurnakan dengan penghapusan titik hitam yang tidak dibutuhkan menggunakan proses penipisan. Penipisan citra bertujuan mendapatkan rangka dari garis-garis sidik jari pada citra,sehingga terjadi penghapusan piksel yang tidak dibutuhkan. Kita melakukan proses penipisan garis-garis sidik jari bila menemukan deretan titik hitam. Titik hitam yang dibutuhkan adalah yang berada di tengah-tengah deretan, sedangkan yang tidak dibutuhkan adalah titik hitam yang berada di luar deretan.
  4. Citra dibagi menjadi 19 bagian dengan cara sebagai berikut: citra dibagi dua secara vertikal dan horizontal, citra dibagi tiga secara vertikal dan horizontal, dan citra dibagi sembilan. Dari setiap bagian citra, kita mencari pola-pola yang cocok (match) dengan pola-pola sudut pada Gambar 2.
  5. Pola-pola sudut mewakili sudut-sudut 00 , 45° , 90° , dan -45° . Untuk setiap tipe pola, kita menghitung jumlah kemunculannya dan sudut rata-ratanya yang merupakan arah alur sidik jari. Kita mengulangi proses pada semua bagian sidik jari lainnya. Kita dapat mencari sudut rata-rata sidik jari dengan persamaan:
     
    masing tipe pola sudut yang didapat. Nilai-nilai alpha yang didapat dari hasil penentuan kode arah merupakan masukan bagi JST.

    Gambar 2. Empat jenis tipe pola sudut
  6. Proses belajar bertujuan mendapatkan bobot-bobot interkoneksi, di mana bobot-bobot digunakan pada proses pengenalan sidik jari. Satu orang yang sidik jarinya dipelajari oleh JST mempunyai satu bobot hasil belajar yang digunakan pada proses pengenalan sidik jari. Apabila kita menggunakan JST untuk mempelajari 16 sidik jari orang, maka akan memperoleh 16 bobot hasil belajar. Kemudian, bagian pengenalan akan menggunakan keenam belas bobot hasil proses belajar untuk mengenali citra sidik jari.





    Gambar Contoh hasil scanning sidik jari yang dipilih